Perusahaan global ABB menyampaikan survei terbaru The Energy Efficiency Investment Survey 2022. Survei tersebut diterbitkan mengikuti peluncuran Laporan PBB yang menyerukan perlunya aksi kolaboratif secara global guna mendorong upaya percepatan pengurangan efek rumah kaca. Presiden ABB Motion Tarak Mehta mengatakan efisiensi energi mulai meningkat karenanya merupakan strategi utama dalam mengatasi potensi krisis.
"Hal ini penting terutama bagi industri manufaktur yang memiliki potensi besar untuk mengadopsi upaya efisiensi energi," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (25/5/2022) Selain itu, percepatan investasi juga membawa angin segar. Survei global tersebut mentargetkan 2.294 perusahaan dengan skala 500 hingga 5.000 karyawan atau lebih di 13 negara.
Beberapa hasil temuan utama menunjukkan lebih dari setengah atau 54 persen perusahaan telah mulai berinvestasi, sementara 40 persen lainnya berencana melakukan peningkatan efisiensi energi tahun ini. "Pertumbuhan signifikan penduduk dan ekonomi dunia mendorong peningkatan dampak perubahan iklim ke titik nadir jika pemerintah dan industri tidak melakukan langkah yang berarti," lanjutnya. Meningkatnya urbanisasi dan ketegangan geopolitik juga membuat ketahanan dan keberlanjutan energi menjadi semakin kritis.
Dari hasil survei yang dilakukan, hampir dua pertiga responden tengah memperbaharui tingkat efisiensi peralatan operasional, seperti motor listrik yang digerakkan Variable Speed Drives (VSD). “Tujuan utama laporan ini adalah membantu para pemangku kepentingan di semua sektor industri memahami bahwa Nol Emisi tidak berarti Tanpa Biaya," ungkapnya. Karena itu, baik pemerintah maupun industri memiliki peranan penting untuk mempromosikan perlunya menerapkan teknologi hemat energi yang dapat mempercepat pengembalian investasi sambil mengurangi emisi CO2.