Rahasia Ketajaman Lewandowski di Liga Champions: Pendekatan Nagelsmann & Fleksibilitas Leroy Sane

Bayern Munchen secara perkasa menghancurkan Salzburg dengan skor 7 1 dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions pada (09/03/2022). Gelontoran gol Bayern munchen diciptakan oleh Hattrick Lewandowski, brace Thomas Muller, serta satu gol dari Serge Gnabry dan Leroy Sane. Bayern Munchen pun mendapat tiket ke babak 8 besar Liga Champions dengan kepala tegak, dan menjadi kandidat terkuat untuk mengangkat trofi Si Kupung Besar.

Sorotan sudah jelas ditujukan pada lini serangBayern Munchenkhususnya striker andalan mereka,Robert Lewandowski. Berkat tambahan 3 gol, pemain berusia 34 tahun itu berhasil memuncaki daftar top skor Liga Champions dengan torehan 12 gol dari 8 pertandingan. Tak hanya itu, dilansir Squawka , nama Lewandowski juga tercatat dalam sejarah sebagai pemain tercepat ketiga yang berhasil mencatatkan hattrick di Liga Champions (10 menit).

Ya,Lewandowskimemang dikenal sebagai striker haus gol, bahkan catatan golnya lebih banyak dari Ronaldo dan Messi sejak musim lalu. Musim lalu (2020/2021) pemain asal Polandia itu berhasil membawa pulang Sepatu Emas Eropa dengan torehan 41 gol. Lewandowski melampaui para pesaing pesaingnya, seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Erling Haaland sampai Romelu Lukaku.

Berkat torehan 41 gol itu juga,Lewandowskimampu melewati rekor Gerd Mueller yang mencetak 40 gol di Bundesliga 1971 1972. Namun,Lewandowskitak sendiri, ia tak akan mampu mencetak gelontoran gol tanpa peran dari lini kedua. Nama nama sepertiLeroy Sane, Kingsley Coman, hinggaSerge Gnabryadalah aktor dibalik menterengnya sang striker.

Nama yang disebutkan terakhir dapat dikatakan sebagai pemain sayap paling lengkap untukBayern Munchen, ia bisa bermain di kiri kanan bahkan tengah dengan sama baiknya. Musim lalu saja, pemain asal Jerman itu mengantongi 11 gol dan 7 assist atau rata rata satuassistsetiap 133 menit. Gnabry yang memiliki tubuh kekar dan kecepatan, seringkali mampu merangsek masuk ke kotak penalti dari sisi sebelah kanan penyeranganDie Roten.

Bahkan, Lewandowki yang menjadi striker no 9 seringkali berada di samping untuk memberi ruang kepada Gnabry. Hal tersebut bukannya merugikanLewandowski, justru itu memberi ruang untuk Lewy agar pergerakannya tak mudah dibaca lawan. Torehan gol dan assist Gnabry cukup seimbang musim ini, ia mampu mencetak 13 gol dan 9 assist dari 32 pertandingan bersama Die Roten.

Itu Gnabry dari sisi kanan, di sisi kiri adaLeroy Saneyang juga memilikiimpactyang begitu besar untuk lini serangBayern Munchen. Musim lalu,Leroy Saneberhasil mencetak 10 gol dan 12 assist di semua kompetisi untukDie Roten, dengan rasio satu assist per 119 menit. Jika di musim lalu ia bermain sebagaiinverted winger,Julian Nagelsmann memberi sentuhan yang berbeda untuknya.

Eks pemain Manchester City itu bermain di sisi kiri die roten, dan lebih sering menjemput bola di tengah, untuk membantu Muller menjembatani serangan Munchen. Hal tersebut membuat serangan Die Roten begitu moncer, dilansir FBref , xG kumulatif mereka berada di angka 34.8 dengan rata rata gol 3.42 per pertandingannya. Ya, pemain asal Jerman ini juga dikenal memiliki umpan kaki kiri yang berkualitas, progressive passes Sane berada di angka 3.43 per pertandingan.

Maka tak heran jika rata rata golLewandowskiberasal dari kakinya. Tak hanya pandai memberi umpan, ia juga memiliki catatandribbleyang mentereng. Dribbles completedpemain berusia 25 tahun tersebut ada di angka 3.77 per pertandingan, menjadi yang tertinggi di antara pemain Munchen lainnya.

PendekatanJulian NagelsmanndiBayern Munchenmemang tak banyak berubah dengan juru taktik sebelumnya, Hansi Flick. Nagelsmann mempertahankan skema Flick dengan bermain di skema 4 2 3 1, namun sentuhan berbeda pada cara dia memanfaatkan lini sayap Die Roten. Ia meninggalkan peraninverted wingeryang menjadi senjata Flick di musim lalu, Sane yang berkaki kidal ia taruh di sisi kiri penyerangan, sedangkan Gnabry dan Coman menempati arah yang berlawanan.

Hal tersebut membuat catatan gol dan assist para winger Die Roten lebih mencolok, rata rata xA dan xG mereka juga mentereng. TerutamaLeroy Sane,wingerasal Jerman itu ia sulap menjadi pemainversatileyang tak hanya handal dalam aspek mencetak gol danassist, melainkan mengatur serangan Munchen di sepertiga akhir. "Itu adalah tentang membawa dia (Sane) kembali kualitasnya ke lapangan dan meningkatkan hasilnya," Kata Nagelsmann dilansir laman resmiBayern Munchen.

"Itu yang terpenting, terutama kontra lawan lawan yang bermain bertahan ke dalam," jelasnya. Saya bukan penyihir juga, namun saya ingin menunjukkan kepadanya, kita akan melihat Sane yang lebih hebat," tungkas juru taktik berusia 34 tahun itu. Dan benar saja, Sane menjadi salah satu winger terbaik di dunia saat ini, pergerakannya dari sisi kiri dan tengah membuat serangan Munchen begitu rancak.

Kerja samanya bersama Thomas Muller di sepertiga akhir mampu melayani Lewandowski untuk terus mencetak gol dan menorehkan rekor. Sane adalah pemain yang berada dalam bayang bayang kegemilangan barisan pemain depan Die Rotten. Meski begitu, ia akan terus tampil di lapangan, melaksanakan tugasnya sebagai pelayan dan memberi kemenangan di tiap minggunya bagi Bayern Munchen untuk memenangkan barisan gelar bergengsi.

Total, Sane telah menyumbangkan 14 gol dan 15 assist untuk Bayern Munchen di seluruh kompetisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *