Dana Margasatwa Dunia (WWF) di Inggris tidak akan melanjutkan proyek yang dirancang untuk mendanai konservasi melalui penjualan Non Fungible Token (NFT). Kabar itu mereka umumkan di situs resmi WWF Inggris. Dalam pengumuman tersebut WWF mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung proyek mereka dengan membeli NFT, namun juga menyebutkan banyaknya protes yang didapat dari proyek ini membuat pihaknya mundur untuk melanjutkan proyek.
“Kami berterima kasih kepada semua orang yang telah bermurah hati mendukung pekerjaan konservasi kami dengan membeli NFT. Kami sekarang telah sepakat dengan mitra kami untuk mengakhiri persidangan ini malam ini (Jumat 4 Februari)," begitu bunyi pengumuman tersebut. "Kami menyadari bahwa NFT adalah masalah yang banyak diperdebatkan dan kami semua harus banyak belajar tentang pasar baru ini, itulah sebabnya kami sekarang akan sepenuhnya menilai dampak uji coba ini dan merenungkan bagaimana kami dapat terus berinovasi untuk melibatkan pendukung kami.” tulis WWF Inggris yang dikutip dari Theblockcrypto.com, Sabtu (12/2/2022). Peluncuran NFT tersebut awalnya dijadwalkan pada Kamis (3/2/2022) kemarin. NFT ini semula akan mewakili 13 spesies hewan yang terancam punah seperti Panda raksasa, penguin Galapagos dan Gorila.
Koleksinya mencakup 7.900 NFT, dan jumlah ini menyesuaaikan dengan jumlah anggota hidup dari setiap spesies di alam liar. NFT yang dikeluarkan WWF dikenakan biaya antara 0,05 ETH atau sekitar 150 dolar AS hingga 0,25 ETH atau sekitar 750 dolar AS yang akan dicetak di Polygon, sebuah rantai penskalaan untuk blockchain Ethereum. WWF Inggris menarik proyek ini setelah mendapat reaksi kurang bagus dari beberapa pengguna. Beberapa pengguna mengatakan biaya energi untuk ETH disebut kotor untuk NFT. Bahkan beberapa pengguna sampai datang ke konservasi WWF Inggris.
Protes juga terjadi di platform Twitter yang menyebut, bahkan jika proyek ini bersifat ramah lingkungan, namun WWF tetap berkontribusi pada adopsi NFT yang secara harfiah dapat membunuh planet dna hewan yang dilindungi. Ini bukan pertama kalinya cabang WWF menjual NFT untuk kepentingan upaya konservasi. Sebelumnya WWF Jerman menjual NFT sesuai dengan jumlah sebenarnya dari hewan yang terancam punah pada Oktober 2021.